CT Scan (
Computed Tomography Scanner )
Alat CT scan adalah generator pembangkit sinar-x
yang bila dioperasikan oleh operator akan mengeluarkan sinar-x dalam jumlah dan
waktu tertentu. CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran
dalam dari berbagai sudut kecil dari organ tulang tengkorak dan otak serta
dapat juga untuk seluruh tubuh. CT-Scan merupakan alat penunjang
diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ
tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara
suatu kelainan, yaitu :
a.
Gambaran lesi dari tumor, hematoma
dan abses.
b. Perubahan
vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark.
c. Brain
contusion.
d. Brain
atrofi.
e. Hydrocephalus.
f.
Inflamasi.
Gambar. CT scan
Prinsip Dasar
Prinsip
dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih umum dikenal. Kedua
perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi terusan setelah
melewati suatu obyek untuk membentuk citra/gambar. CT Scanner menggunakan
penyinaran khusus yang dihubungkan dengan komputer berdaya tinggi yang
berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh gambaran panampang-lintang dari
badan. Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus yang secara perlahan – lahan
dipindahkan ke dalam cincin CT Scan. Scanner berputar mengelilingi pasien pada
saat pengambilan sinar rontgen. Waktu yang digunakan sampai seluruh proses
scanning ini selesai berkisar dari 45 menit sampai 1 jam, tergantung pada jenis
CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk waktu check-in nya).
Struktur Komponen Dasar Pesawat
CT-Scan
Meja Pemeriksaan
Meja
pemeriksaan merupakan tempat pasien diposisikan untuk dilakukannya pemeriksaan
CT-Scan. Meja pemeriksaan terletak
dipertengahan gantry dengan posisi horizontal dan dapat digerakkan maju,
mundur, naik dan turun dengan cara menekan tombol yang melambangkannmaju,
mundur, naik, san turun yang terdapat pada gantry
Gantry
Gantry
merupakan komponen pesawat CT-Scan yang didalamnya terdapat tabung sinar-x,
filter, detektor, DAS ( Data Acquisition System ). Serta lampu indikator untuk
sentrasi. Pada gantry ini juga dilengkapi denganindikator data digital yang
memberi informasi tentang ketinggian meja pemeriksaan, posisi objek dan
kemiringan gantry. Pada pertengahan gantry diletakkan pasien. Tabung sinar-x
dan detektor yang letaknya selalu berhadapan didalam gantry akan berputar
mengelilingi objek yang akan dilakukan scanning.
1)Tabung
sinar-x. Berfungsi sebagai pembangkit sinar-X dengan sifat:
a.
Bekerja pada tegangan tinggi diatas
100 kV
b. Ukuran focal
spot kecil 10 – 1 mm
c.
Tahan terhadap goncanga
2)Kolimator.
Pada pesawat CT-Scan, umumnya terdapat dua buah kolimator, yaitu: 1. Kolimator pada tabunng
sinar-x. Fungsinya: untuk mengurangi dosis radiasi, sebagai pembatas luas
lapangan penyinaran dan mengurangi bayangan penumbra dengan adanya focal spot
kecil. 2. Kolimator pada
detektor Fungsinya: untuk pengarah radiasi menuju ke detektor, pengontrol
radiasi hambur dan menentukan ketebalan lapisan ( slice thickness ).
3) Detektor dan DAS ( Data Acqusition system ). Setelah sinar-x menembus objek, maka akan diterima oleh detector yang selanjutnya dan dilakukan proses pengolahan data oleh DAS. Adapun fungsi detector dan DAS secara garis besar adalah: untuk menangkap sinar-x yang telah menembua objek, mengubah sinar-x dalam bentuk cahaya tampak, kemudian mengubah cahaya tampak tersebut menjadi sinyal-sinyal electron, lalu kemudian menguatkan sinyal-sinyal electron tersebut dan mengubah sinyal electron tersebut kedalam bentuk data digital.
3) Detektor dan DAS ( Data Acqusition system ). Setelah sinar-x menembus objek, maka akan diterima oleh detector yang selanjutnya dan dilakukan proses pengolahan data oleh DAS. Adapun fungsi detector dan DAS secara garis besar adalah: untuk menangkap sinar-x yang telah menembua objek, mengubah sinar-x dalam bentuk cahaya tampak, kemudian mengubah cahaya tampak tersebut menjadi sinyal-sinyal electron, lalu kemudian menguatkan sinyal-sinyal electron tersebut dan mengubah sinyal electron tersebut kedalam bentuk data digital.
Komputer
Merupakan
pengendali dari semua instrument pada CT-Scan. Berfungsi untuk melakukan proses
scanning, rekonstruksi atau pengolahan data, menampilkan ( display ) gambar
serta untuk menganalisa gambar. Adapun elemen-elemen pada computer adalah
sebagai berikut:
1) Input
Device. Adalah unit yang menterjemahkan data-data dari luar kedalam bahasa
computer sehingga dapat menjalankan program atau instruksi.
2) CPU (
Central Procesing Unit ). Merupakan pusat pengolahan dan pengelolaan dari
keseluruhan system computer yang sedang bekerja
3) Output
Device. Digunakan untuk menampilkan
hasil program atau instruksi sehingga dapat dengan mudah dilihat oleh
personilyang mengoperasikannya, misalnya CRT (Cathoda Ray Tube).
Layar TV Monitor
Berfungsi
sebagai alat untuk menampilkan gambar dari objek yang diperiksa serta
menampilkan instruksi-instruksi atau program yang diberikan.
Image Recording
Berfungsi
untuk menyimpan program hasil kerja dari computer ketika melakukan scanning,
rekonstruksi dan display gambar. digunakan:
1) Magnetik Disk
1) Magnetik Disk
Digunakan
untuk penyimpanan sementara dari data atau gambaran, apabila gambaran akan
ditampilkan dan diproses. Magnetic disk dapat menyimpan dan mengirim data
dengan cepat, bentuknya berupa piringan yang dilapisi bahan ferromagnetic.
Kapasitasnya sangat besar.
2) Floppy
Disk
Biasa
disebut dengan disket, merupakan modifikasi dari magnetic disk, bentuknya kecil
dan fleksibel atau lentur. Floppy disk mudah dibawa dan disimpan. Kapaasitasnya
relative kecil (sekarang sudah tidak digunakan lagi).
Multiformat Kamera
Digunakan
untuk memperoleh gambaran permanen pada film. Pada satu film dapat dihasilkan
beberapa irisan gambar tergantung jenis pesawat CT dan film yang digunakan.
Operator Terminal
Merupakan
pusat semua kegiatan scanning atau pengoperasian system secara umum serta
berfungsi untuk merekonstruksi hasil gambaran sesuai dengan kebutuhan.
Prinsip
Kerja
Gambar 3.
Bagan Prinsip Kerja CT Scanner
Dengan
menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber radiasi yang berkas sinarnya dibatasi
oleh kollimator, sinar x tersebut menembus tubuh dan diarahkan ke detektor.
Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai dengan
kepadatan tubuh sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang
diterima menjadi arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi
tegangan listrik analog. Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di
proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah
menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian
dicatat oleh komputer. Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image Processor
dan akhirnya dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar yang
dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser Imager.
Berkas
radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas secara
eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan intensitas yang
terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan
dan serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi
radiasi yang dipancarkan. Dalam CT scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas
radiasi yang dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari
berbagai sudut. Radiasi terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian
dicatat dan dikumpulkan sebagai data masukan yang kemudian diolah menggunakan
komputer untuk menghasilkan citra dengan suatu metode yang disebut sebagai
rekonstruksi.
Pemrosesan
data
Suatu sinar
sempit (narrow beam) yang dihasilkan oleh X-ray didadapatkan dari perubahan
posisi dari tabung X-ray, hal ini juga dipengaruhi oleh collimator dan
detektor. Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.
Collimator dan Detektor
Sinar X-ray
yang telah dideteksi oleh detektor kemudian dikonversi menjadi arus listrik
yang kemudian ditransmisikan ke komputer dalam bentuk sinyal melaui proses
berikut :
Gambar 5.
Proses pembentukan citra
Setelah
diperoleh arus listrik dan sinyal aslinya, maka sinyal tadi dikonversi ke
bentuk digital menggunakan A/D Convertor agar sinyal digital ini dapat diolah
oleh komputer sehingga membentuk citra yang sebenarnya. Hasilnya dapat dilihat
langsung pada monitor komputer ataupun dicetak ke film. Berikut contoh citra
yang diperoleh dalam proses scanning menggunakan CT Scanner :
Gambar
6.Hasil whole body scanning