Blogger templates

Pages

Thursday, 11 December 2014

Teori Newton



Hukum I Newton menjelakan bahwa sebuah benda cenderung mempertahankan keadaannya, yaitu jika dia diam akan tetap diam dan jika jika bergerak lurus beraturan dia akan tetap bergerak lurus beraturan. Hukum pertama Newton dapat dinyatakan dengan persamaan.
Kecenderungan benda untuk mempertahankan gerak (malas untuk diam) dan kecenderungan benda untuk mempertahankan diam (malas untuk bergerak) berhubungan dengan sifat kelmbaman (inersia) atau kemalasan suatu benda. Oleh karena itu, hukum I Newton juga disebut dengan hukum kelembaman.
Sebuah benda hanya dapat dipercepat jika resultan gaya atau gaya yang bekerja pada benda tidak seimbang. Gaya-gaya yang tidak seimbang akan mempercepat suatu benda karena gaya tersebut memnyebabkan benda mengalami perubahan kecepatan. Menurut Newton, percepatan suatu benda yang dihasilkan resultan gaya yang tidak seimbang berbanding lurus dengan resultan gayanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Percepatan (a) yang dihasilkan oleh resultan gaya ( ) yang bekerja pada suatu benda sebanding dan searah dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan massa benda (m)”. Gaya satu newton (1 N) didefinisikan sebagai gaya yang menghasilkan percepatan 1 m /  ketika bekerja pada benda yang massanya 1 kg. Dapat dinyatakan dengan :
a =  atau  = m . a
Menurut Newton, ketika dua benda A dan B berinteraksi satu sama lain maka benda tersebut saling mengerjakan gaya. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B maka benda B akan mengerjakan gaya pada benda yang besarnya sama tapi tetapi berlawanan arah. Secara matematis hukum ini dapat dinyatakan dengan
 = -

Hukum II Newton menjelaskan bahwa benda bekerja sebuah gaya saja
atau beberapa gaya yang resultannya tidak nol. Kecepatan benda selalu berubah dengan demikian benda mengalami percepatan. Maka dari itu ada kaitan antara resultan gaya dengan percepatan yang ditimbulkannya. Kaitan ini diselidiki oleh Newton, sehingga ia berhasil mencetuskan hukum keduannya tentang gerak, yang dikenal sebagai hukum II Newton. Bunyi Hukum II Newton sebagai berikut.
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.
            Secara matematis hukum II Newton dinyatakan sebagai

Hukum III Newton ini menjelaskan bahwa gaya tunggal yang hanya
melibatkan satu benda tak mungkin ada. Gaya hanya hadir jika sedikitnya ada dua benda yang berinteraksi. Pada interaksi ini gaya-gaya selalu berpasangan. Jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan mengerjakan gaya pada A. Gaya pertama dapat disebut sebagai aksi dan gaya kedua sebagai reaksi. Ini tak berarti bahwa aksi bekerja  lebih dahulu baru timbul reaksi. Akan tetapi, kedua gaya ini terjadi bersamaan. Dengan demikian, tidak jadi masalah, gaya mana yang dianggap sebagai aksi dan gaya mana yang dianggap sebagai reaksi. Maka dari itu hukum III Newton dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan mengerjakan gaya pada A, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Hukum ini kadang-kadang dinyatakan sebagai berikut.
Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah.
Secara matematis hukum III Newton dinyatakan sebagai:
aksi = - reaksi

No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll